Kuliner Nusantara
Cara Membuat Semar Mendem, Kudapan Khas Yogyakarta
Semar mendem memiliki cita rasa lezat sehingga penikmatnya tidak bisa berhenti memakannya.
TRIBUNMANADOWIKI, YOGYAKARTA - Semar mendem merupakan salah satu jajanan tradisional khas Yogyakarta.
Bentuknya mirip seperti lemper namun berbeda pada balutan adonannya.
Lemper langsung dibungkus menggunakan daun pisang, sedangkan semar mendem dibalut semacam crepe yang terbuat dari telur dan tepung terigu.
Semar mendem sendiri terbuat dari beras ketan.
Di dalamnya terdapat isian abon sapi atau ayam, atau bisa juga diganti dengan suwiran ayam.
Sejarah & Filosofi
Semar mendem merupakan kudapan khas Yogyakarta.
Nama semar mendem diambil dari tokoh pewayangan yang terkenal, yakni "Semar."
Sedangkan kata "Mendem" berasal dari bahasa Jawa yang bermakna mabuk.
Bila kedua kata tersebut digabung memiliki arti secara harfiah "Semar yang sedang mabuk."
Konon, semar mendem memiliki cita rasa yang lezat, sehingga penikmatnya tidak bisa berhenti mengunyah seperti "orang mabuk" alias ketagihan.
Semar dalam pewayangan Jawa adalah sosok titisan dewa yang seringkali mengajarkan segala hal yang membawa pencerahan bagi semua orang di sekitarnya.
Dilambangkan sebagai seorang nan arif, Semar sering dijadikan panutan dengan semua kritik dan kebenaran sebagai masukan kepada pemimpin yang penuh dengan kekuasaan.
Semar dalam bermacam literasi juga digambarkan sebagai karakter dewa yang pada awalnya berlomba dengan Togog, untuk membuktikan seberapa besar kedigdayaan mereka.
Sebagai sesama dewa mereka berlomba untuk memakan gunung. Sebagai akibatnya, mereka berdua lantas dihukum untuk turun ke dunia sebagai pelayan di dua kerajaan yang berbeda.
Baca juga: SINOPSIS dan Link Live Streaming Ikatan Cinta Jumat 26 Maret 2021: Andin Ajak Ketemu Elsa, Ada Apa?
Baca juga: Delusi: dari Jenis, Gejala, hingga Pengobatannya
Semar sebagai pelayan berani untuk memberi masukan berupa kebenaran kepada majikannya, para Pandawa. Meski terkadang usulannya tak selalu disepakati oleh sang majikan.
Terlepas dari cerita tersebut, kelezatan semar mendem memang melegenda dengan rasanya yang gurih serta cocok dijadikan teman saat minum teh atau kopi.
Namun, ada juga pendapat lain yang muncul terkait kue basah satu ini, nama semar mendem tercipta lantaran kebiasaan Semar yang doyan makan hingga mabuk (kekenyangan).
Semar mendem berbahan dasar beras ketan yang diaron atau direbus dengan santan.
Selama proses aron tersebut, ditambahkan juga garam dan daun salam untuk menambah cita rasa dan aroma.
Halaman selanjutnya
tribunmanadowiki.tribunnews.com
tribunmanado.co.id
kuliner Nusantara
jajanan tradisional
filosofi
cara membuat
Yogyakarta
Tips
Semar Mendem
Sejarah
Kudapan
Bahan
Kue Kembang Goyang, Kue Berbentuk Bunga yang Dibuat dengan Menggoyang Cetakan |
![]() |
---|
Kue Satu Khas Betawi, Mulai dari Sejarah hingga Cara Membuatnya |
![]() |
---|
Mengenal Kue Talam Khas Betawi, Cocok Dihidangkan untuk Buka Puasa |
![]() |
---|
Sambal Colo-colo Sambal Khas Maluku yang Nikmat Menjadi Pendamping Berbagai Jenis Makanan |
![]() |
---|
Suka Sambal Tapi Tidak Suka Terlalu Pedas? Anda Bisa Coba Membuat Sambal Bajak |
![]() |
---|
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!